Unsur-Unsur Drama - Hai sobat Pintar... pada kesempatan kali ini saya akan share tentang mapel Bahasa Indonesia, yang kali ini saya akan membagikan tentang materi Drama yang berjudul Unsur-Unsur Drama.
Unsur unsur drama yang dapat kamu analisis meliputi alur cerita, pelaku dan
perwatakannya, dialog, serta konflik cerita.
1. Alur Cerita/Peristiwa
Alur adalah rangkaian peristiwa yang dijalin untuk menggerakkan jalan cerita.
Jenis-jenis alur, yaitu sebagai berikut.
a. Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu
(naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
b. Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa
atau waktu sebelumnya.
c. Alur campuran(flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur.
Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir
cerita.
Bagian-bagian alur cerita adalah berikut.
a. Tahap pengenalan, tahap ini dimunculkan sebuah cerita dengan mengenalkan
tokoh, situasi, latar, waktu, dan sebagainya.
b. Tahap peristiwa, tahap dimunculkannya suatu peristiwa sebagai penggerak
cerita.
c. Tahap muncul konflik, tahap dimunculkannya permasalahan yang
menimbulkan pertentangan dan ketegangan antartokoh.
d. Tahap konflik memuncak, tahap permasalahan/ketegangan berada pada titik
paling atas (puncak).
e. Tahap penyelesaian, tahap permasalahan mulai ada penyelesaian (jalan keluar)
menuju ke akhir cerita.
52 Bahasa Indonesia Kelas XI SMA/MA Program IPA dan IPS
2. Pelaku
Pelaku adalah orang-orang yang berperan dalam suatu pementasan drama.
Sutradara mengarahkan pemain untuk menampilkan karakter pelaku yang
diperankan dengan teknik tertentu, baik teknik analitik maupun dramatik.
Teknik analitik, artinya sutradara menggambarkan suatu tokoh secara apa
adanya dan keseluruhan. Teknik dramatik, artinya sutradara menampilkan tokoh
dengan ciri-ciri fisik tokoh, perilaku tokoh, sifat-sifat tokoh yang menonjol, dan
sebagainya. Jadi, setiap pelaku pasti memiliki watak, sifat, dan karakter masingmasing.
Sementara itu, berdasarkan perannya, pelaku/tokoh dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis. Masih ingatkah kamu, apa yang
dimaksud tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis? Coba kamu jelaskan!
3. Dialog
Dialog adalah segala ucapan dari pelaku/tokoh sesuai dengan petunjuk dalam
naskah drama. Percakapan atau dialog harus memenuhi dua syarat berikut.
a. Dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya. Dialog harus
dipergunakan untuk mencerminkan apa yang telah terjadi sebelum cerita
itu, apa yang terjadi di luar panggung selama cerita itu berlangsung; dan harus
pula dapat mengungkapkan pikiran-pikiran serta perasaan-perasaan para
tokoh yang berperan di atas pentas.
b. Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ajaran
sehari-hari. Tidak ada kata yang terbuang begitu saja; para tokoh harus
berbicara jelas dan tepat sasaran. Dialog harus disampaikan secara wajar dan
alamiah.
4. Latar
Latar adalah tempat, suasana, ruang, dan waktu terjadinya cerita dalam
pementasan drama. Latar/setting pada pementasan drama meliputi latar tempat,
waktu, dan suasana (budaya).
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat kejadian, seperti di rumah di
sekolah, dan sebagainya.
b. Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian, seperti pagi hari pada
tanggal 17 Agustus 1945.
c. Latar suasana (budaya), yaitu penggambaran budaya yang melatarbelakangi
terjadinya adegan atau peristiwa, misalnya budaya masyarakat Betawi, Melayu,
Sunda.