Senin, 12 Januari 2015

Anatomy of Skin: Sekilas Tentang Kulit Kita


Jangan pernah meremehkan selembar kulit. Mungkin memang terlihat tipis, dan agaknya terlihat seperti organ tubuh yang paling sepele. Padahal, kulit merupakan organ terluas, terberat dan terbesar yang ada di tubuh manusia. Fungsinya pun sangat vital, karena kulit menjadi garda terdepan dalam melindungi manusia dari penyakit, trauma dan kondisi lingkungan yang ekstrim seperti panas dan dingin. 

Jadi, fungsi kulit tidak hanya estetika semata, bukan?

Fakta penting tentang kulit:

  • Seluruh kulit beratnya sekitar 15 % berat tubuh.
  • Pada orang dewasa sekitar 2,7 - 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5- 2 meter persegi. 
  • Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Kulit lelaki lebih tebal dari kulit perempuan. Pada kulit bayi dan anak-anak relatif lebih tipis dari kulit dewasa, 
Secara anatomis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yang terdiri dari : 
  1. lapisan epidermis,
  2. lapisan dermis, 
  3. subkutis
Kulit kita pun dilengkapi dengan komponen tambahan (adnexa), antara lain kuku, rambut, glandula sebasea (kelenjar minyak), kelenjar apokrin dan ekrin (kel. keringat).

Lapisan -lapisan kulit dan komponen-nya (sumber webmd.com)

Lapisan Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit yang terdiri dari 5 lapisan histologik yang sangat tipis dan hanya bisa dibedakan dari bawah mikroskop. Lapisan epidermis yaitu Stratum korneum (paling luar, disebut juga kulit ari), stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum germinativum. 

Epidermis tidak memiliki pembuluh darah. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, epidermis sangat mengandalkan lapisan dermis dibawahnya sebagai pemasok utama, melalui sebuah penghubung yang disebut 'dermo-epidermal junction'.

Pada epidermis, terdapat sel-sel utama, yaitu:
  1. Sel keratinosit: disebut juga sel kulit biasa. Bertumbuh dari lapisan terdalam epidermis (stratum germinativum). Semakin tua keratinosit, mereka akan terangkat ke luar sampai lapisan stratum korneum dan pada akhirnya menjadi mati dan mengelupas dengan sendirinya. Kemudian sel-sel baru tumbuh kembali dari dasar lapisan epidermis. Begitulah penjelasan sederhana bagaimana kulit dapat beregenerasi.
  2. Sel melanosit: Pasti kamu seirng mendengar nama sel ini. Sel ini sering disebut-sebut pada produk pencerah wajah maupun produk tabir surya. Jelas saja, karena fungsi utamanya membentuk melanin atau zat pigmen pada kulit. Banyaknya melanin dapat menentukan warna kulit seseorang. Fungsi dari melanin sangat penting, yaitu menyerap radiasi dari sinar ultraviolet, sehingga kulit dapat terlindung dari efek buruk sinar matahari. Melanin dipengaruhi oleh paparan sinar matahari, MSH (melanocyte stimulating hormone), hormon estrogen dan progesteron.
  3. Sel Langerhans: sel ini memiliki fungsi imunologis pada jaringan kulit.
  4. Sel merkel

Lapisan Dermis

Dermis memiliki struktur yang lebih kompleks dari epidermis. Di dalam dermis terdapat banyak kapiler pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat, akar rambut, sampai saraf peraba. Fungsi utamanya sebagai pemasok nutrisi dan oksigen bagi epidermis

Dermis terdiri dari dua lapisan utama, yaitu: pars papilare (bagian luar) dan pars retikulare (bagian dalam). 

Pada lapisan dermis, juga terdapat jaringan penyokong, yaitu jaringan kolagen dan elastin yang mempertahankan tekstur dan elastisitas kulit.  

Lapisan Subkutis

Subkutis nama lainnya subkutan atau hipodermis. Bukan lapisan kulit yang sesungguhnya, disebut juga sebagai bantalan kulit karena terletak di bawah lapisan dermis. Subkutis terdisi dari lemak dan pembuluh darah arteri-vena

Adnexa Kulit

Adnexa kulit adalah komponen tambahan yang ada pada jaringan kulit, seperti kelenjar minyak, kelenjar minyak, akar rambut yang terdapat pada lapisan dermis.  Masing-masing memiliki fungsi tersendiri, antara lain:
  1. Glandula Sebacea (kelenjar minyak)
    Disebut juga kelenjar holokrin. terdapat di seluruh tubuh kecuali area telapak dan paling banyak terdapat di kulit kepala dan kulit wajah. Kelenjar sebasea mengasilkan sebum. Sebun merupakan kumpulan kompleks dari berbagai macam lemak/minyak, termasuk di antaranya trigliserida, produk pecahan asam lemak, wax esters, skualan, ester kolesterol dan kolesterol.
    PILOSEBACEA UNIT: kelenjar minyak (glandula sebacea) terletak pada unit pilosebacea, dengan kata lain terletak berhimpitan dengan folikel rambut dan sebum yang dihasilkan keluar melalui pori-pori rambut tsb. Dari sini lah kelainan bernama jerawat berasal.
    Fungsi sebum adalah melubrikasi permukaan kulit agar kulit terlindung dari gesekan mekanik dan mempertahankan kelembaban kulit. Namun, kelenjar minyak pada beberapa orang sangatlah aktif dan bisa memicu timbulnya jerawat.
  2. Glandula Ekrin dan apokrin (kelenjar keringat)
    Ekrin merupakan kelenjar keringat utama. Terdapat hampir di seluruh tubuh kecuali sebagian area kelamin, kuku dan saluran telaing luar. Fungsinya adalah mempertahankan suhu tubuh (termoregulator) dengan cara mengeluarkan keringat di saat suhu tubuh meningkat, seperti pada demam, udara panas dan aktifitas fisik yang tinggi.  Apokrin mirip dengan ekrin namun memiliki beberapa perbedaan karakteristik dari ekrin. Apokrin hanya terdapat pada area anogenital dan axilla (ketiak). Terdapat modifikasi dari kelenjar ekrin seperti pada saluran telinga luar (menghasilkan cerumen/kotoran telinga), pada kelopak mata (kelenjar Moll), dan kelenjar payudara.
  3. Folikel rambut (akar rambut)

Nah, itulah gambaran mengenai kulit kita.  Semoga tulisan kali ini bisa menjadi informasi yang bermanfaat. 

Salam.

Referensi:
Graham, R. 2005. Lecture Notes on Dermatologi. Ed. 8. Jakarta: Erlangga
http://emedicine.medscape.com/article/1294744-overview
sumber gambar: stylist.co, webmd.com